Penyebab Murai Batu Muntah Darah Dan Mati Mendadak sebenarnya memeliki cukup banyak penyebabnya. Sebagai contoh pada timeline Facebook kami muncul gambar burung murai batu mati dengan kondisi yang mengenaskan. Burung itu terkulai lemas dengan darah yang berceceran di sekitar. Foto dan keterangan tersebut menyebutkan bahwa burung murai batu itu mati setelah muntah darah dan disampaikan oleh Bro Correy Cosmogony. Burung itu merupakan kepunyaan teman Bro Correy yang mengungkapkan bahwa sang pemilik bahkan menangis menyaksikan kondisi burung murai batunya yang mati dengan kondisi seperti itu.
Beberapa teman mengira hal tersebut karena burung itu mengalami serangan jantung dan ada pula yang mengira karena mengalami keracunan pakan (entah disengaja oleh sang pemilik dengan memberi seperti obat perangsang, dll.), ataupun karena makanan yang telah basi. Namun secara pribadi kami ragu akan kemungkinan burung tersebut mati disebabkan oleh keracunan ataupun mengalami serangan jantung.
Sementara itu jika penyebabnya adalah serangan jantung, umumnya burung tak akan sampai muntah darah sebab kematiannya dipicu adannya penyumbatan koroner. Kematian yang dimulai dengan gejala muntah darah pada umumnya merupakan keadaan luka dalam, bisa saja ada di saluran pencernaan, bisa juga ada pada di tenggorokan. Namun melihat darah yang tampak merupakan darah merah segar, kami mengira burung tersebut mengalami luka yang hebat di tenggorokan.
Kami pun pernah menyaksikan burung yang mati karena mengalami keracunan sabu-sabu sebab sang pemilik nekat memberikan sabu pada burungnya dengan dosis sembarangan (berapa saja dosisnya, memberi sabu merupakan tindakan tak bertanggungjawab). Burung itu yang kebetulan burung anis kembang mati dan juga mengalami muntah darah, namun darah tampak kecokelatan bercampur pakan disebabkan lokasi keracunan. Selain disebabkan pecahnya pembuluh darah di kepala, terutama sekitar mata dan juga pada saluran pencernaan.
Dikarenakan darah yang tampak segar, kami mengira burung murai batu mati dikarenakan memakan pakan yang tajam dan merobek atau menyangkut dinding pada tenggorokan. Hal ini pun terjadi pula pada burung murai batu atau anis kembang (entahlah) kepunyaan Bro Gombest di Surabaya.
Waktu itu, burung milik Bro Gombest memakan jangkrik yang masih lengkap dengan kakinya. Kaki melintang pada tenggorokan burung, merobek dindingnya bahkan sampai menembus keluar. Burung pun muntah darah dan mati mendadak.
Sehubungan dengan burung yang mati disebabkan memakan jangkrik dengan kakinya, hal ini pastinya memunculkan pertanyaan, apakah memberi pakan jangkrik pada burung harus senantiasa dibersihkan bagian kakinya terlebih dahulu? Jawabannya cukup singkat, tergantung!
Benar tergantung. Bila burung Anda sudah biasa diberi pakan jangkrik yang sudah bersih tanpa kaki dan bulu-bulu (bahkan terkadang sampai bersih tanpa kepala), maka begitu diberi jangkrik utuh burung itu akan segera menelannya dan beresiko mengalami kerusakan tenggorokan. Akan tetapi bila burung biasa diberi jangkrik utuh, maka burung pun terbiasa sabar memakan jangkrik dengan terlebih dahulu membunuhnya dan melepas kaki jangkrik sebelum membuat lunak badan jangkrik dengan membenturkannya pada jeruji sangkar, baru lantas ditelan. Baca Juga Download Suara Burung Murai dan Asupan Jangkrik Full Tahu.
Jadi bila Anda terbiasa memberi jangkrik yang bersih, maka harus selalu memberi jangkrik yang bersih, khususnya saat burung kelaparan. Saat kelaparan burung memiliki kecenderungan untuk menelan apa yang dia peroleh di paruhnya. Fatal akibatnya bila ada serangga yang beterbangan di sangkar.
Beberapa teman mengira hal tersebut karena burung itu mengalami serangan jantung dan ada pula yang mengira karena mengalami keracunan pakan (entah disengaja oleh sang pemilik dengan memberi seperti obat perangsang, dll.), ataupun karena makanan yang telah basi. Namun secara pribadi kami ragu akan kemungkinan burung tersebut mati disebabkan oleh keracunan ataupun mengalami serangan jantung.
Penyebab Murai Batu Mati Mendadak
Burung yang mengalami keracunan memang secara umum mengalami muntah-muntah, akan tetapi muntahan yang pertama umumnya tak langsung berupa darah, melainkan darah yang bercampur makanan sebab lokasi keracunan pada awalnya ada di dalam saluran pencernaan.Sementara itu jika penyebabnya adalah serangan jantung, umumnya burung tak akan sampai muntah darah sebab kematiannya dipicu adannya penyumbatan koroner. Kematian yang dimulai dengan gejala muntah darah pada umumnya merupakan keadaan luka dalam, bisa saja ada di saluran pencernaan, bisa juga ada pada di tenggorokan. Namun melihat darah yang tampak merupakan darah merah segar, kami mengira burung tersebut mengalami luka yang hebat di tenggorokan.
Kami pun pernah menyaksikan burung yang mati karena mengalami keracunan sabu-sabu sebab sang pemilik nekat memberikan sabu pada burungnya dengan dosis sembarangan (berapa saja dosisnya, memberi sabu merupakan tindakan tak bertanggungjawab). Burung itu yang kebetulan burung anis kembang mati dan juga mengalami muntah darah, namun darah tampak kecokelatan bercampur pakan disebabkan lokasi keracunan. Selain disebabkan pecahnya pembuluh darah di kepala, terutama sekitar mata dan juga pada saluran pencernaan.
Dikarenakan darah yang tampak segar, kami mengira burung murai batu mati dikarenakan memakan pakan yang tajam dan merobek atau menyangkut dinding pada tenggorokan. Hal ini pun terjadi pula pada burung murai batu atau anis kembang (entahlah) kepunyaan Bro Gombest di Surabaya.
Waktu itu, burung milik Bro Gombest memakan jangkrik yang masih lengkap dengan kakinya. Kaki melintang pada tenggorokan burung, merobek dindingnya bahkan sampai menembus keluar. Burung pun muntah darah dan mati mendadak.
Sehubungan dengan burung yang mati disebabkan memakan jangkrik dengan kakinya, hal ini pastinya memunculkan pertanyaan, apakah memberi pakan jangkrik pada burung harus senantiasa dibersihkan bagian kakinya terlebih dahulu? Jawabannya cukup singkat, tergantung!
Benar tergantung. Bila burung Anda sudah biasa diberi pakan jangkrik yang sudah bersih tanpa kaki dan bulu-bulu (bahkan terkadang sampai bersih tanpa kepala), maka begitu diberi jangkrik utuh burung itu akan segera menelannya dan beresiko mengalami kerusakan tenggorokan. Akan tetapi bila burung biasa diberi jangkrik utuh, maka burung pun terbiasa sabar memakan jangkrik dengan terlebih dahulu membunuhnya dan melepas kaki jangkrik sebelum membuat lunak badan jangkrik dengan membenturkannya pada jeruji sangkar, baru lantas ditelan. Baca Juga Download Suara Burung Murai dan Asupan Jangkrik Full Tahu.
Jadi bila Anda terbiasa memberi jangkrik yang bersih, maka harus selalu memberi jangkrik yang bersih, khususnya saat burung kelaparan. Saat kelaparan burung memiliki kecenderungan untuk menelan apa yang dia peroleh di paruhnya. Fatal akibatnya bila ada serangga yang beterbangan di sangkar.