Murai Batu Galak dan Birahi - Para kicau mania banyak yang terkecoh dan salah kaprah dengan keadaan dan tingkah laku dari burung murai batu galak dan murai batu over birahi. Karena memang tingkah laku yang ditunjukkan mirip yaitu tidak bisa diam. Meski begitu penanganan yang diberikan tetap berbeda karena memang memiliki keadaan yang berbeda pula.
Biasanya hal ini terjadi pada murai batu yang terlalu sering ditrek tetapi asupan gizinya dan perawatan sehari-harinya tidak diperhatikan. Sehingga nafsu untuk tempur juga akan menurun. Jika hal ini terjadi dan tetap dipaksakan untuk tempur maka murai batu akan segera gembos dan pada akhirnya diam dan tidak mau berbunyi lagi. Tentunya hal ini akan merugikan Anda bukan. Jika hal ini terjadi maka penanganannya adalah sebagai berikut:
Demikian kiranya sedikit sharing dari saya semoga bermanfaat. Baca juga Mitos Mengenai Burung Murai dan Burung Murai Batu Malaysia dan Murai Medan.
Berbagai kondisi murai batu dan penangannya
Murai Batu Galak
Pada burung murai batu galak memiliki semangat tempur yang tinggi akan tetapi terlalu diisolir sehingga tenaganya tidak banyak terpakai yang menyebabkan dia begitu agresif dan terkadang tidak terkendali. Penanganannya adalah seringlah diajak untuk ngetrak sehingga tenaganya akan terforsir dan akan jinak. Namun hal ini memang tidaklah mudah karena memang burung murai yang sudah terlanjur galak sulit untuk dijinakkan. Akan membutuhkan waktu yang biasanya adalah 3 bulan. Bahkan ada pula yang memang tidak bisa untuk dijinakkan. Kalau sudah begini ya kita tidak bisa berbuat apa-apa alias pasrah saja.Murai Batu Birahi
Dan burung murai batu birahi memiliki bulu yang berantakan dan berdiri dan bersifat agresif sering menabrak-nabrak jika bertemu dengan lawan juga seperti stres seperti mematuk-matuk kayu pada sangkarnya dan posisi sayap agak turun. Biasanya hal ini terjadi disebabkan pemberian pakan jangkrik yang berlebihan. Namun jarang untuk diumbar dan juga jarang dijemur. Jika hal itu terjadi pada murai Anda yang perlu dilakukan adalah:- Dengan mengurangi asupan jangkrik. Yang biasa diberikan 6 jangkrik per harinya maka harus dikurangi menjadi 3 jangkrik saja
- Jemur pada pagi hari sekitar jam 5 sampai 6.30 hal ini agar murai baru jadi fresh kena embun pagi. Namun lakukan dalam 20 menit saja
- Mandikan 2-3 kali dalam sehari
- Berikan vitamin yang cukup untuk memulihkan kondisi fisiknya dan berikan 3 kali dalam seminggu yang dapat dicampurkan pada minumannya.
Biasanya hal ini terjadi pada murai batu yang terlalu sering ditrek tetapi asupan gizinya dan perawatan sehari-harinya tidak diperhatikan. Sehingga nafsu untuk tempur juga akan menurun. Jika hal ini terjadi dan tetap dipaksakan untuk tempur maka murai batu akan segera gembos dan pada akhirnya diam dan tidak mau berbunyi lagi. Tentunya hal ini akan merugikan Anda bukan. Jika hal ini terjadi maka penanganannya adalah sebagai berikut:
- Karantina burung atau dipisahkan dari burung-burung lainnya hingga tidak mendengar kicauan burung lainnya agar murai batu yang drop akan normal kembali.
- Jika sebelumnya pemberian jangkrik 3-4 ekor maka berikan hingga 7 ekor jangkrik per harinya. Yang diberikan pada sore hari menjelang maghrib.
- Dan berikan kroto sebanyak 4 kali dalam seminggu.
- Berikan vitamin yang cukup dan berikan 3 kali dalam seminggu
- Mandikan dalam 3 hari sekali saja.
Demikian kiranya sedikit sharing dari saya semoga bermanfaat. Baca juga Mitos Mengenai Burung Murai dan Burung Murai Batu Malaysia dan Murai Medan.